ASAL USUL DESA WOTAY KECAMATAN TNS
( TEON NILA SERUA )
Di Pulau Nila hiduplah
seorang moyang laki-laki dari marga
Karesina yang mendiami sebuah tempat/dusun yang
bernama “Sifanan’rerna”. Pada suatu hari beliau pergi mencari ikan untuk
makan, sesampainya di pantai ia malakukan proses pencarian umpan untuk panjing.
Setelah semuanya siap ia mulai memancing, pada saat itu ia Cuma mendapatkan
satu ekor ikan saja. Tetapi anehnya ikan tersebut bisa bicara , lalu ikan
tersebut memohon kepada beliau supaya jangan dibunuh melainkan dipelihara . lalu bapak itu membawa ikan tersebut ke walang ( rumah
kebun ) untuk dipelihara, anehnya pada waktu malam hari tiba ikan tersebut
telah berubah wujud menjadi seorang perempuan yang sangat cantik, kemudian ikan
yang telah berubah menjadi manusia itu
menghampiri sang bapak yang sedang tertidur lelap dan berkata seolah-olah untuk membanggunkan bapak
tersebut. Kemudian bapak tersebut bangun dan secara spontan langsung terkejut
oleh sosok perempuan cantik yang berada di walangnya, lalu beliau bertanya
kepada wanita tersebut siapakah kamu?
Kemudian wanita itu menjawab akulah ikan yang tadi kamu tangkap dan pelihara.
Tetapi bapak tersebut tidak percaya dan langsung menengok ikan di tempat yang ia
simpan, ternyata benar ikan tersebut sudah tidak ada. Kemudian mereka berdua
hidup bersama dan memutuskan untuk kawin,dan beranak cuculah mereka sehingga
memenuhi tempat tersebut tetapi ada juga orang-orang pendatang yang datang
kawin juga dengan mereka dan semakin banyak jumlah mereka di tempat tersebut.
Setelah hidup sekian lama kemudian mereka berfikir untuk membentuk suatu dusun
atau desa dan memilih seorang pemimpin untuk memimpin mereka agar hidup aman,
damai dan tentram. Kemudian mereka bersepakat untuk memberikan nama
”letwory rey’syara” dan
juga mempunyai seorang pemimpin yaitu Bapak Karesina tersebut.
Desa letwory rey’syara
yang hidup aman damai dengan dipimpin oleh seorang pemimpin yang bijaksana
hidup berpuluh-puluh tahun lamanya
dikejutkan dengan datangnya bangsa asing yaitu Bangsa Belanda yang datang
memberontak dan mengatur kehidupan dan sistem pemerintahan mereka. Bangsa
Belanda yang awalnya datang dengan sikap sopan mereka ,ternyata itulah politik
mereka untuk mau menguasai suatu wilayah yang menjadi target wilayah penjajahan
mereka. Bangsa Belanda terus menerus menjajah, memberontak dan menguasai segala
aspek kehidupan masyarakat desa ‘letwory rey’syara’
Kemudian pada suatu saat
penjajah Belanda mengumumkan untuk setiap desa untuk mengutus para
pemimpin-pemimpinnya untuk mengikuti pertemuan dengan pimpinan Belanda, yaitu
pemimpin dari ke 4 desa yang ada di Pulau Nila yang didalamnya desa letwory
rey’syara. Setelah mereka datang dan mengikuti pertemuan mereka di suruh untuk
menyebutkan nama dan diutus dari desa mana. Setelah ke tiga desa selesai
memperkenalkan namanya masing-masing dan daerah asalnya, kini giliran untuk
desa letwory rey’syara
Bapak Karesina maju dan
memperkenalkan namanya dan juga nama desa ,tetapi karena nama desa letwory
rey’syara terlalu sulit disebutkan oleh pemimpin Belanda para pengikitnya
,makanya pemimpin belanda menggantikan nama desa letwory rey’syara dengan
nama
desa Wotay . penjajah
Belanda tidak tau arti dari wotay tersebut. Mereka hanya lebih nama wotay
karena tidak sulit di sebutkan. Mereka tidak tahu bahwa wotay merupakan sebutan
bagi bangsa belanda yang menjajah, karena wotay merupakan bahasa daereh yang
artinya’ ‘ose pung tai” bahasa ini selalu digunakan untuk sebutan bagi para
penjajah belanda.
Pada saat itulah belanda
menggantik nama desa letwory rey’syara
menjadi Desa Wotay. Kehidupan desa wotay awalnya berada di atas
pegunungan yang agak jauh dari pinggiran pantai. Tetapi karena pengaruh
pendudukan belanda di Pulau nila, akhirnya semua desa yang ada di atas pegunungan
semuanya turun dan membangun pemukiman-pemukiman baru yang terletak di
pinggiran/pesisir pantai.
Mengapa sampai Desa Wotay berada di Pulau Seram ??
Pulau Nila terletak jauh
dari Pulau Seram, Pulau Nila terletak diantara Pulau Teon dan Pulau Serua
.letak ketiga pulau ini lebih dekat dengan kepulauan MBD. proses berpindahnya
Desa Wotay dari Pulau Nila ke Pulau Seram di akibatkan karena adanya gunung api
yang berada dekat dengan desa wotay. Gunung api tersebut kemudian meletus pada
tahun 1976 dan menimbulkan bencana yang sangat dasyat karena letaknya yang
sangat dekat dengan desa wotay. Pada bulan oktober 1978 datang tim
penanggulangan bencana yang datang dari Ambon untuk mendeteksi apakah gunung
api tersebut akan meletus lagi atau tidak, tetapi hasilnya bahwa gunung
tersebut akan meletus kembali. Untuk itu tim memerintahkan untuk semua orang
yang ada di Pulau Nila, Pulau Teon dan Pulau Serua untuk segera bersiap untuk
di evakuasi ke Pulau Seram dan akan ditampatkan di satu wilayah baru yaitu Waipia.
Pada tahun 1979 pemerintah daerah dari Kota Ambon datang
dengan tim penanggulangan bencana mendarat di Pulau Nila dan memerintahkan
seluruh masyarakat untuk segera meninggalkan Pulau ini segera karena akan
adanya ledakan gunung api lagi. Evakuasi kemudian berlanjut juga kedua pulau
lainnya, setelah selesai mengangkut semua masyarakat yang berada di ketiga
pulau tersebut perjalanan pun di
lanjutkan menuju ke Pulau Seram tempat tinggal yang baru bagi orang TNS
(ketiga Pulau) setelah 3 hari melakukan
perjalanan yang ditempuh dengan jalur laut, maka sampailah rombongan
orang TNS di dataran Pulau Seram. Akan tetapi
orang-orang TNS setelah sampai di Pulau
Seram tidak langsung dataran Waipia karena perumahan-perumahan yang disediakan
oleh pemerintah daerah belum 100% selesai. Akhirnya masih ditempatkan di
barak-barak yang disediakan yaitu di Desa Makariki
Pada tanggal 31 desember 1979 masyarakat Desa Wotay
dijinkan untuk menempati lokasi yang baru yaitu di dataran Waipia. Pada tanggal
31 desember 1979 tepat jam 9 pagi
sehabis melakukan acara perpisahan dengan masyarakat Desa Makariki, barulah
warga masyarakat Desa Wotay bersama-sama melakukan perjalanan darat menuju
lokasi baru. walaupun perjalanan
ditempuh dengan jalan kaki namun dilalui dengan sukacita. Pada tanggal 1
januari 1980 jam 6 pagi barulah masyarakat Desa Wotay menginjakkan kaki di
lokasi baru dataran Waipia.
Hi,
BalasHapusdo you also speak english? If so, what is this story in English. My grandpa was born in Nila Usliapan.
Hi Jachin Letwory,
HapusI'm Nancy Purmiasa. The story is about history of a village named Wotay, my village, one of the villages in Nila Island. Your grandpa is from Usliapan, another village in Nila Island. So, this is the different story.
By the way, we are family because my grandma is also Letwory. I'm curious to know if you are the relatives of Om Leo Letwory's Family? As I know, Om Leo's Father and my Father's mom are brother and sister.
Cheers,
Nancy Purmiasa
Mau tanya Marga mores itu dari TNS juga apa bukan
BalasHapus